Review A Good Day to Die Hard (2013)
Enam tahun setelah seri terakhir dalam franchise Die Hard, Live Free or Die Hard (2007) yang disutradarai oleh Len Wiseman, John McClane kembali lagi untuk mencari lebih banyak permasalahan lewat A Good Day to Die Hard – seri kelima dalam franchise Die Hard yang kali ini disutradarai oleh John Moore (Max Payne, 2008) dengan naskah cerita yang ditulis oleh Skip Woods (The A Team, 2010). Well… mereka yang mengikuti atau bahkan menggemari deretan petualangan John McClane jelas telah mengetahui dengan pasti mengenai apa yang akan mereka dapatkan dari seri ini. Pun begitu, rasanya tidak akan ada yang dapat menyangkal bahwa dengan penulisan jalan cerita dan karakter yang begitu dangkal pada seri kali ini, A Good Day to Die Hard terasa begitu melelahkan untuk disaksikan bahkan ketika Moore berusaha keras untuk menghadirkan deretan adegan aksi yang spektakuler untuk menutupi kelemahan tersebut.
Dalam A Good Day to Die Hard,
John McClane (Bruce Willis) melakukan perjalanan ke Moscow, Rusia,
untuk membantu puteranya, Jack (Jai Courtney), yang menjadi tersangka
dalam sebuah kasus pembunuhan. Jack sendiri ternyata sedang dalam misi
rahasia yang ia kembangkan bersama pihak Central Intelligence Agency dan
sengaja melakukan tindakan pembunuhan tersebut untuk mendekati Yuri
Komarov (Sebastian Koch), seorang tahanan politik yang dinilai CIA
berpotensial untuk membantu mereka untuk menangkap seorang pejabat
tinggi pemerintahan Rusia, Chagarin (Sergei Kolesnikov), yang diduga
memiliki keterlibatan dalam sebuah kasus kejahatan tingkat tinggi.
Chagarin sendiri tentu saja tidak tinggal
diam ketika mengetahui bahwa Yuri Komarov memegang sebuah dokumen
penting mengenai keterlibatannya dalam tindakan kejahatan tersebut.
Dalam sebuah aksinya, Chagarin memerintahkan anak buahnya untuk membunuh
Yuri Komarov – sebuah tindakan yang akhirnya turut menyeret Jack dan
John dalam sederetan serangan yang sangat mematikan. Seperti biasa, John
jelas tidak akan tinggal diam melihat keselamatan nyawa diri dan
anaknya terancam begitu saja. Walau hubungan antara dirinya dan Jack
tidaklah akur, John akhirnya mulai menyusun rencana bersama dengan Jack
untuk melepaskan diri mereka dari teror tersebut.
So… here’s the thing. Ketika banyak orang menyangka bahwa dengan menuanya usia Bruce Willis maka franchise Die Hard akan sukar untuk menarik para penonton dari generasi baru, Len Wiseman berhasil memberikan kesegaran baru bagi franchise tersebut dengan Live Free or Die Hard
yang mampu memadukan sajian aksi yang kuat, dialog bernuansa komedi
yang cukup kental di banyak bagian ceritanya serta deretan karakter
pendukung yang mampu mengimbangi kuatnya kharisma karakter John McClane
yang masih dimainkan oleh Bruce Willis. Live Free or Die Hard jelas bukanlah sebuah presentasi film aksi terbaik yang pernah ada. Namun film keempat dalam seri franchise Die Hard tersebut jelas mampu memberikan momen-momen hiburan aksi terbaik bagi para penggemar film-film sejenis.
Sayangnya, keseluruhan presentasi yang terdapat dalam A Good Day to Die Hard bergerak di arah yang berlawanan dengan Live Free to Die Hard. Dengan naskah cerita yang dihasilkan oleh Skip Woods, A Good Day to Die Hard
tampil hanyalah sebagai alat untuk memberikan ruang bagi Bruce Willis
sebagai seorang bintang aksi yang telah menua untuk melakukan berbagai
tindakan aksi yang berlebihan – sama seperti yang dilakukan The Last Stand bagi Arnold Schwarzenegger serta dua seri The Expendables (2010 – 2012) bagi para deretan pemerannya. Selebihnya, A Good Day to Die Hard
tidak pernah mampu tampil menarik dengan mengisi setiap celah
penceritaannya dengan pengembangan karakterisasi yang sangat dangkal
serta plot cerita yang lebih mengutamakan adegan aksi yang berlebihan
daripada penceritaan yang terasa berjalan alami.
Kehadiran karakter putera John McClane dalam A Good Day to Die Hard
sendiri sebenarnya memberikan ruang bagi Woods untuk memberikan sebuah
kisah pendukung mengenai hubungan yang terjalin antara karakter ayah dan
anak. Mungkin Woods tidak ingin mengulang jalinan kisah yang
ssebelumnya pernah disentuh dalam Live Free or Die Hard namun
Woods tidak pernah berhasil menghantarkan sebuah penggalian karakter
yang cukup mendalam untuk membuat penonton merasa yakin dengan hubungan
darah yang terjalin antara karakter John McClane dan anaknya. Keduanya
tampil dalam karakterisasi yang begitu dingin dan sukar untuk mudah
disukai.
Kedangkalan penggalian jalan cerita dan karakter dalam A Good Day to Die Hard
jelas memberikan pengaruh tersendiri kepada bagaimana setiap
masing-masing pengisi departemen akting memberikan kontribusi mereka
terhadap film ini. Nama-nama seperti Bruce Willis, Jai Courtney hingga
Sebastian Koch, Radivoje Bukvic dan Yuliya Snigir jelas tidak dapat
berbuat banyak untuk membuat kehadiran karakter mereka begitu berarti
kehadirannya. Mereka masih mampu tampil dalam kapasitas yang tidak
mengecewakan. Namun dengan penggalian karakterisasi yang dikesampingkan
demi kehadiran adegan aksi yang bombastis, hanya sedikit yang dapat
dilakukan jajaran pemeran film ini untuk membantu meningkatkan kualitas
penampilan jalan cerita film ini secara keseluruhan.
A Good Day to Die Hard sebenarnya
memiliki banyak peluang untuk hadir sebagai film aksi yang dipenuhi
deretan adegan aksi dan ledakan yang bombastis namun tetap mampu tampil
sejalan dengan kualitas penceritaan yang berarti. Namun sayangnya,
penulis naskah Skip Woods tidak memiliki kemampuan yang handal untuk
melakukan penggalian tersebut. John Moore sepertinya sadar akan
kekurangan tersebut dan akhirnya memilih untuk menutupi lubang-lubang
dalam jalan penceritaan filmnya melalui kehadiran deretan adegan aksi
yang begitu luar biasa. Begitu mampu untuk memicu adrenalin pada awalnya
namun secara perlahan mulai terasa melelahkan ketika dihadirkan secara
terus menerus dan tanpa kemampuan untuk menghadirkan jalan cerita yang
lebih menarik. Sebuah presentasi yang jelas jauh dari mengesankan.
Rating: ![6/10 ★](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_tMPPkO3P_87cPCSDarLcycDom-xdTBUYHDLUL4hqJEbGP7b873lVZJ70RLwQ29a4qjq7VFDQ5ao8D0Qa-cuUGt3sYBM2CYv23I0uQjAdb1Qy5_TpPmWpr4mwBQEPJuxViNHZn61_3k0KBq2dyH2LgwZXiRT2g6KxYpdxGpwa6JK7Gg8Sv2yg=s0-d)
![6/10 ★](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_tMPPkO3P_87cPCSDarLcycDom-xdTBUYHDLUL4hqJEbGP7b873lVZJ70RLwQ29a4qjq7VFDQ5ao8D0Qa-cuUGt3sYBM2CYv23I0uQjAdb1Qy5_TpPmWpr4mwBQEPJuxViNHZn61_3k0KBq2dyH2LgwZXiRT2g6KxYpdxGpwa6JK7Gg8Sv2yg=s0-d)
![6/10 ★](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_tMPPkO3P_87cPCSDarLcycDom-xdTBUYHDLUL4hqJEbGP7b873lVZJ70RLwQ29a4qjq7VFDQ5ao8D0Qa-cuUGt3sYBM2CYv23I0uQjAdb1Qy5_TpPmWpr4mwBQEPJuxViNHZn61_3k0KBq2dyH2LgwZXiRT2g6KxYpdxGpwa6JK7Gg8Sv2yg=s0-d)
![6/10 ★](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_tMPPkO3P_87cPCSDarLcycDom-xdTBUYHDLUL4hqJEbGP7b873lVZJ70RLwQ29a4qjq7VFDQ5ao8D0Qa-cuUGt3sYBM2CYv23I0uQjAdb1Qy5_TpPmWpr4mwBQEPJuxViNHZn61_3k0KBq2dyH2LgwZXiRT2g6KxYpdxGpwa6JK7Gg8Sv2yg=s0-d)
![6/10 ★](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_tMPPkO3P_87cPCSDarLcycDom-xdTBUYHDLUL4hqJEbGP7b873lVZJ70RLwQ29a4qjq7VFDQ5ao8D0Qa-cuUGt3sYBM2CYv23I0uQjAdb1Qy5_TpPmWpr4mwBQEPJuxViNHZn61_3k0KBq2dyH2LgwZXiRT2g6KxYpdxGpwa6JK7Gg8Sv2yg=s0-d)
![6/10 ★](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_tMPPkO3P_87cPCSDarLcycDom-xdTBUYHDLUL4hqJEbGP7b873lVZJ70RLwQ29a4qjq7VFDQ5ao8D0Qa-cuUGt3sYBM2CYv23I0uQjAdb1Qy5_TpPmWpr4mwBQEPJuxViNHZn61_3k0KBq2dyH2LgwZXiRT2g6KxYpdxGpwa6JK7Gg8Sv2yg=s0-d)
![6/10 ★](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_tMPPkO3P_87cPCSDarLcycDom-xdTBUYHDLUL4hqJEbGP7b873lVZJ70RLwQ29a4qjq7VFDQ5ao8D0Qa-cuUGt3sYBM2CYv23I0uQjAdb1Qy5_TpPmWpr4mwBQEPJuxViNHZn61_3k0KBq2dyH2LgwZXiRT2g6KxYpdxGpwa6JK7Gg8Sv2yg=s0-d)
![6/10 ★](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_tMPPkO3P_87cPCSDarLcycDom-xdTBUYHDLUL4hqJEbGP7b873lVZJ70RLwQ29a4qjq7VFDQ5ao8D0Qa-cuUGt3sYBM2CYv23I0uQjAdb1Qy5_TpPmWpr4mwBQEPJuxViNHZn61_3k0KBq2dyH2LgwZXiRT2g6KxYpdxGpwa6JK7Gg8Sv2yg=s0-d)
![6/10 ☆](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_vKtOEJHiORZ-8A_b-OqAXq14wOuiMU-aGWzfhb1Q9w0HSLpuo9Wpbu-sEYex5JCozcxpvi4I1JAsNttRUUXEtbZesiMAj8Y8zSETaUNMgGfzJw0dqGus04wjnKIEGqIMNmQ_btEZ5cheVmmsBJEWEVaRzqh_KTDhBG5J1QgT5df99XyfIuqjFyvJE3=s0-d)
![6/10 ☆](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_vKtOEJHiORZ-8A_b-OqAXq14wOuiMU-aGWzfhb1Q9w0HSLpuo9Wpbu-sEYex5JCozcxpvi4I1JAsNttRUUXEtbZesiMAj8Y8zSETaUNMgGfzJw0dqGus04wjnKIEGqIMNmQ_btEZ5cheVmmsBJEWEVaRzqh_KTDhBG5J1QgT5df99XyfIuqjFyvJE3=s0-d)
0 comments: