phone: +6281254509366
e-mail: rizki_apriady46@yahoo.co.id

Review Jack Reacher (2012)


”There’s this guy. He’s a kind of cop, at least he used to be. He doesn’t care about proof, he doesn’t care about the law, he only cares about what’s right. He knows what I did. You can’t protect me. No one can.“ - James Barr

Siapa Jack Reacher? Ya, kamu akan menemukan banyak pertanyaan seperti itu di film terbaru Tom Cruise selaku pemain dan produser ini. Lalu siapa Jack Reacher? Buat yang tidak pernah akrab dengan karya-karya penulis asal Inggris, Jim Grant a.k.a Lee Child mungkin saja tidak tahu bahwa karkater fiktif itu adalah toko sentral di 17 novel crime thriller ciptaannya, ya, mungkin seperti Alex Cross-nya James Patterson. Lalu siapa sebenarnya Jack Reacher?

Kisah versi live action-nya ini diambil dari salah satu seri novelnya yang berjudul One Shot keluaran 2005 lalu. Dan seperti para pihak berwajib yang menangani sebuah kasus penembakan brutal yang terjadi diPittsburgh, Pennsylvania yang dilakukan oleh seorang mantan tentara dan juga seorang penembak jitu A.S, mereka juga sama bingungnya ketika tersangkanya, James Baar bungkam dan  lebih memilih untuk menuliskan “Get Jack Reacher.” di secarik kertas buat mereka ketimbang mengakui segala perbuatan yang dituduhkan kepadanya itu. Lalu datanglah Jack Reacher (Tom Cruise) tanpa diundang, tanpa diminta yang dengan kemampuan analisis dan deduksi diatas rata-ratanya kemudian membantu pengacara cantik, Helen Rodin (Rosamund Pike), putri jakasa wilayah setempat  untuk menyelidiki kasus penembakan acak itu.


Jika kamu tidak pernah mengenal Jack Reacher sebelumnya tentu saja dengan mudah menganggap karya Christopher McQuarrie (sebelumnya juga pernah bekerja sama dengan Cruise dalam Valkyrie dan Mission: Impossible – Ghost Protocol) adalah lagi-lagi adalah sebuah kisah super-spy dari seorang Tom Cruise walaupun seperti yang kemudian diketahui, ini tidak sama seperti franchise Mission Impossible atau mungkin Knight and Day yang buruk itu walaupun ya, masih ada elemen aksi dan Tom Cruise yang narsis di sepanjang film. Sama seperti novelnya, Jack Reacher punya aroma thriller kriminal yang kental dengan segala elemen-elemen detektif dan penyelidikan. Saya suka premisnya, meskipun tidak lagi baru, terasa misterius, dan seharusnya ia bisa lebih cerdas lagi. Dibuka dengan adegan penembakan brutal yang banyak mengingatkan kita pada kasus-kasus yang sering terjadi di Amerika Serikat akhir-akhir ini, selanjutnya tensinya perlahan naik dan menjadi semakin menarik ketika kita tahu bahwa tersangka yang ditangkap itu bukanlah pembunuh sebenarnya dan ketika karkater Cruise yang sama misteriusnya mulai muncul mendominasi segalanya.

Sayang McQuarrie sepertinya tidak terlalu pintar mengeksekusi naskahnya menjadi sebuah kesatuan thirller yang solid, seperti yang pernah dilakukannya pada Valkyrie lalu. Intensitas keteganganya terasa ‘labil’, ketika di satu titik ia berhasil mencapai puncak (adegan kejar-kejaran mobil) di titik selanjutnya ia seperti terjun bebas menjadi menjemukan dan terseok-seok dengan segala dialog-dialognya yang lemah dan itu sering terjadi berulang-ulang, termasuk membuang percuma performa apik para peran pembantunya macam Warner Herzog yang tampil dingin sebagai The Zec atau Robert Duvall,  sampai kemudian ia diakhiri dengan ending antiklimaks yang masih belum menjawab sepenuhnya siapa sebenarnya sosok Jack Reacher itu (mungkin jika sukses akan dijelaskan dalam sekuel-sekuelnya).

Saya kira ini bisa ditutup dengan pintar , ternyata saya salah, Jack Reacher tidak lebih dari sebuah thriller kriminal yang berusaha keras untu terlihat cerdas dan seru sama baiknya, sayang itu tidak terjadi di sini. Hanya terlihat bagus di 20 menit pertama selanjutnya kita hanya melihat McQuarrie lebih mengantungkan semuanya  kepada pesona bintang seorang Tom Cruise.


Rating: ★★★★★★☆☆☆☆

0 comments: