Review Green Zone (2010)
"General, my name is Roy Miller, I’m a chief warrant officer with U.S army" - Roy Miller
Roy Miller (Matt Damon) bersama timnya
bertugas untuk mencari senjata pemusnah massal yang disinyalir
disembunyikan oleh pemerintah Irak di beberapa tempat. Melalui informasi
intelijen Amerika Serikat, Roy mendatangi satu demi satu target sasaran
yang diyakini tempat persembunyian senjata yang menjadi alasan Amerika
Serikat untuk menyerang Irak ini. Namun sayangnya entah kesalahan
intelijen atau bukan, Roy justru tidak menemukan apa-apa. Sebaliknya Roy
bersama anak buahnya hanya menemukan pabrik toilet, di salah satu
target operasinya. Hal tersebut memicu tanda tanya besar di kepala Roy,
apakah senjata ini benar-benar ada? Atau hanya rekayasa. Seorang agen
CIA, bernama Martin Brown (Brendan Gleeson), menawarkan bantuannya
kepada Roy untuk menemukan kebenaran, dilain pihak Roy juga mendapat
tekanan dari orang yang punya kuasa langsung dari pemerintah di
Washington. Sendirian, Roy mempunyai misi baru, bukan lagi senjata
pemusnah massal, melainkan mencari kebenaran.
Paul Greengrass yang sukses membesut dua
film Bourne, kembali mengajak Matt Damon untuk bermain di dalam film
terbarunya. Film yang dibintangi pemeran tiga film Bourne tersebut bukan
lanjutan kisah agen yang hilang ingatan bernama Jason Bourne, melainkan
film action berbalut politik berjudul “Green Zone”.
Pertama mari membahas soal detil suasana perang di film ini, Paul dan
tim-nya wajib diberi acungan jempol dalam usahanya menghadirkan Irak
pasca infasi Amerika Serikat dengan begitu realistik. Suasana perang itu
makin terasa nyata, ketika visual “kekacauan” diperlihatkan secukupnya
dan tidak terlalu didramatisir atau berlebihan. Film ini berhasil
membangun kembali Irak di tahun 2003 kental dengan bangunan hancur
disana-sini dan sisa-sisa peperangan, sekali lagi dibuat sangat
realistis. Bagaimana dengan filmnya sendiri setelah didukung oleh
setting tempat yang begitu “menggoda” mata? Paul Greengrass berhasil
membawa intensitas ketegangan yang tepat ke dalam filmnya, dengan gaya
penyutradaraan yang khas.
Film yang diinspirasi oleh sebuah buku
non-fiksi berjudul “Imperial Life in the Emerald City” yang ditulis oleh
seorang jurnalis, Rajiv Chandrasekaran ini, tak pelak menjadi sebuah
hiburan yang menegangkan tidak saja dari action (dengan gaya kamera yang
terus bergerak) yang mengingatkan kita dengan film-film Bourne, tapi
juga dari pernak-pernik ketegangan yang dihasilkan dari situasi politik
Irak saat itu. Bumbu-bumbu konspirasi yang melibatkan pemerintah Amerika
Serikat pun makin menambah keasyikan untuk menonton film ini. Paul
Greengrass dengan apik juga sempat menyisipkan isu-isu moral kepada
filmnya dan tentu pada tokoh utama, dengan tidak serta-merta mengajak
kita secara langsung untuk benci dengan Amerika Serikat. Setidaknya film
ini dengan sangat baik dapat menggambarkan situasi “sebenarnya” dari
Irak pada saat itu, entah apakah kebenaran yang terungkap disini adalah
fakta atau hanya dramatisasi fiksi sebuah film. Secara keseluruhan
“Green Zone” tampil “menggiurkan” dengan action-prima yang disuguhkan
oleh Matt Damon (Jason Bourne dengan balutan seragam tentara bukan lagi
pakaian sipil). Enjoy!
Rating:
0 comments: