Review Flight (2012)
”Nobody could’ve landed that plane like I did.” - Whip
Flight menandakan beberapa hal
menarik; Untuk pertama kalinya sutradara Robert Zemeciks bekerja sama
dengan Danzel Washington, ini juga film pertamanya setelah Used Cars (1980) yang diberi lebel R-rated dan yang paling penting ini bukan lagi animasi motion capture CGI seperti tiga karya terakhirnya (Polar Express, Beowulf dan A Christmas Carol).
Ya, menyenangkan memang akhirnya melihat seorang sutradara hebat
seperti Zemeciks kembali ke ‘dunia aslinya’; menyutradarai sebuah live action setelah 12 tahun (terakhir Cast Away dan What Lies Beneathtahun
2000 lalu) hanya berkutat dengan animasi-animasi kelas dua ambisius
yang faktanya malah menjadi bumerang buat dirinya sendiri.
Opening scene-nya yang melibatkan seks, alkohol dan heroin sudah langsung menegaskan kenapa Flight sampai kemudian diberi rating ‘R’. Lalu 20 menit kemudian, setelah melewati beberapa adegan yang seperti tidak nyambung
yang melibatkan sosok cantik Kelly Reilly dalam wujud Nicole yang
tengah berjuang menghadapi kencanduan obat biusnya, penonton langsung
dihadapkan pada sajian utama Flight seperti yang kamu lihat dalam trailer-nya;
Sebuah kerusakan mesin pesawat yang berujung pada sebuah aksi heroik
luar biasa yang dilakukan pilotnya, William “Whip” Whitaker (Denzel
Washington). Ya, pesawat komersial berisi 102 penumpang itu pada
akhirnya memang terjatuh dan menewaskan beberapa orang di dalamnya dan
apa yang dilakukan Whip juga memang luar biasa karena berhasil
menyelamatkan banyak jiwa, namun ada sisi lain yang terkuak di balik
kepahlawanan Whip. Selidik punya selidik rupanya sebelum melakukan
penerbangan naas itu Whip berada dalam kondisi yang buruk; kurang tidur,
mabuk alkohol dan yang paling parah, berada dalam pengaruh obat bius.
Ya, di satu sisi dangkalnya Flight
seperti menawarkan sebuah drama thriller dengan aksi penyelamatan
pesawat terbaik yang mungkin pernah kamu lihat dalam sejarah perfilman,
tetapi jika hanya aksi heroisme itu saja yang ingin dijual Zemeckis maka
Flight mungkin akan langsung berakhir setelah setengah jam ia
dimulai. Lalu ketika menginjak sisi lainnya, ini menjadi bukan sekedar
kisah sederhana tentang bagaimana seorang pilot handal melakukan sebuah
tindakan luar biasa untuk menyelamatkan banyak jiwa, kalau mau jujur
atraksi utamanya sebenarnya ada setelah momen menegangkan itu. Yang
terjadi kemudian adalah sebuah kisah yang lebih dalam, kompleks dan
melibatkan banyak sisi emosional ketika penontonnya dihadapkan dengan
sosok pilot alkoholik angkuh yang hidupnya mendadak berubah setelah
sebuah peristiwa besar menimpannya.
Seperti kata orang bijak, “Tuhan itu bekerja dengan caranya yang misterius”, maka apa yang kemudian terjadi di sebagian besar porsi Flight adalah seperti versi lain dari Contact
yang juga pernah dibuat Zemeckis 1999 lalu, ketika ia merubah hidup
Jodie Foster melalui sebuah perjalanan kosmos fantastis, bedanya
karakter pilot yang dibawakan Danzel dalam satu peran terbaiknya ini
mungkin terasa lebih membumi dan lebih realitis ketimbang kisah ilmuwan
atheis yang menembus antariksa dengan pesawat alie dan juga
sedikit banyak sudah mengingatkan saya pada kasus yang menimpa beberap
pilot di maskapai lokal kita yang juga terjerat oleh kasus narkoba
baru-baru ini.
Seperti kebanyakan pencandu minuman
keras, karkater Whip itu menarik karena kebebalannya untuk mau bertobat,
tidak peduli seberapa banyak orang yang mencintai dan peduli kepadanya,
yang dilakukannya hanya bersembunyi di balik botol-botol Jack Daniel’s, kaleng-kaleng bir dan serbuk-serbuk putih heroin yang menghancurkan hidupnya. Perjalanan dari sosok hero to zero
digambarkan dengan baik oleh Zemeckis, dan beruntung ia punya pemain
sekaliber Danzel yang mampu menghidupkan sosok pilot flamboyan yang juga
luar biasa rapuh itu bersama sebuah performa cemerlang, lalu ada juga
ada aktris cantik Inggris, Kelly Reilly tampil memesona sebagai love interst Whip.
Sementara di jajaran peran pendukungnya ada nama Don Cheadle, Bruce
Greenwood, John Goodman termasuk juga Melissa Leo yang hanya tampil
sebentar di penghujung film.
Bukan karya terbaik Robert Zemeckis
memang apalagi jika mau menyandingkannya dengan Forrest Gump yang
legendaris itu, tetapi jika kamu melihat dari sisi seorang sutradara
yang sudah sedekade lebih ini tidak pernah lagi membuat film live action, maka Flight
jelas adalah sebuah persembahan drama yang bagus. Jangan tertipu dengan
premis atau trailernya, karena Flight jauh lebih rumit dan lebih dalam
dari sekedar bagaimana seorang pilot alkoholik yang menjungkirbalikan
pesawatnya.
Rating:
0 comments: